Tuesday, 22 April 2008

Transmisi Matik Honda 90

From: anang sanindra
Sent:
Friday, March 14, 2008 9:32 PM
Subject: Mobil A/T

Bapak Martin, mohon bantuan penjelasannya. Saya baru dapat mobil Grand Civic Tahun. 90 A/T. Selama ini saya memakai mobil yang bertransmisi M/T. Ada beberapa pertanyaan mengenai mobil bertransmisi A/T.

1. Apabila mobil berjalan (di posisi D) dan kemudian berhenti baik lama ataupun sebentar dan mesin dalam keadaan menyala, apakah tranmisi harus dipindah ke posisi N atau P? Karena menurut beberapa bengkel tindakan itu akan memboroskan kampas kompling.

2. Apakah mobil saya sudah dilengkapi dengan sistem Kick Down atau gas penuh tiba-tiba untuk menurunkan gigi ?

3. Apakah boleh mengganti oli mesin dengan proses seperti mengganti oli mesin pada mobil M/T ?

4. Saya cenderung menyetir mobil dalam kecepatan rendah, apakah itu ada dampak ke karburator ? Menurut informasi yang saya dapat, karburator mobil saya ada 2 Intake, untuk kecepatan rendah dan tinggi ?

Terima kasih atas penjelasannya.
Hormat saya,
Sanindra

From: Martin T Teiseran
Sent:
Saturday, March 15, 2008 8:11 PM
Subject: Re: Mobil A/T

Pak Anang, rasanya saya belum menjawab pertanyaan Anda, terlewatkan. Bagi yang pernah menggunakan mobil matik, rasanya nyaman sekali dan tidak mau lagi pindah ke transmisi manual, karena tidak perlu oper oper gigi transmisi. Cara mengemudikan juga mudah sehingga bagi pemulapun tidak akan banyak menemui kesulitan.

Kalau mengemudikan mobil matik dan berhenti sebentar, tak perlu tuas transmisi berpindah ke N, karena RPM turun pada level tertentu maka plat kopling sudah llepas, free. Akan tetapi kalau lama boleh saja ke posisi N. Karena kelamaan menginjak rem akan mempercapat keausan pada kampas rem. Kalau berhentinya lama mending mesin di matikan atau posisikan tuas ke N. Kampas rem pada mobil matik lebih cepat habis karena masalah itu, juga karena orang jarang mau menggunakan kick down atau menurunkan gigi ke L atau L2. Padahal cara ini akan menperlambat keausan kampas rem. Soal kampas kopling tidak usah mawatir, karena itu kerjanya secara otomatis, sehingga awet. Jarang kita mendengar orang ganti kampas kopling transmisi matik, kecuali terlambat periksa oli tranmisi yang terlamjur habis. Mestinya semua transmisi matik ada cara itu, untuk bisa nyalib mobil didepan dengan tenaga mesin penuh..

Maksudnya? Cara mengeluarkan dan memasukan oli mesin, sama untuk semua mesin. Tetapi jenis olinya beda. Masa pakainya juga lain. Untuk olu mesin saya masih menganjurkan mengganti setiap 5000 km ganti. oli transmisi setiap 20.000 km.

Benar karburator mobil umumnya ada dua barel namanya, ada untuk kecepatan tinggi dan rendah. Jadi pakai kecepatan rendah juga tidak merusakan mesin. Liat saja RPM mesin, kalau mulai rpm 2000 ke atas maka yang kedua mulai bekerja.

Mesin Mobil Noer Dono Bunyi

Sejak pagi saya tidak bisa upload, kenapa yah dengan blogspot?

From: noer dono

Sent: Thursday, March 06, 2008 12:22 PM

Subject: kijang SGX 1996

Bung Martin yang terhormat,
Saya beli Kijang tahun 1996 akhir 1800cc pada bulan Agustus 07 kemarin. Permasalahannya setiap kali mesin dalam keadaan dingin atau saat akan di panaskan pada pagi hari, di bagian mesin terdengar suara tek....tek...tek..... Hal ini sudah saya coba membawa mobil ke salah satu bengkel resmi Toyota di Surakarta. Komentar dari kepala tekniknya mengatakan bahwa suara yang muncul pada bagian mesin saat kondisi dingin merupakan karakter mesin 1800cc, karena jika kondisi mesin panas atau gas diinjak saat kondisi dingin maka suara itu akan hilang. Mohon pencerahan dari Bung Martin, Terimakasih !!! untuk sarannya.

Martin T Teiseran wrote:

Sdr Noer Dono selamat malam

Mesin bunyi tek tek tek ketika kasih dingin, penyebab utama karena oli mesin belum naik. Oli mesin belum naik bisa karena pompa oli sudah kurang baik. Kalau di bilang mesin 1800 CC Kijang punya ciri seperti itu, pikir saya tidak benar. Karena tidak semua Kijang 1800 CC bunyi tek tek tek. Pada hal mesin seri K ini terkenal mesin suaranya halus. Kalau cirri, apakah semua mesin seri K ada bunyi serupa? Kedua, bunyi bisa disebabkan oleh botolan (lifter) untuk mendorong push rod, tidak segera berputar. Ini sama seperti kejadian pada hartop jaman saya masih jadi kepala bengkel tahun delapan puluhan. Menurut hemat saya, kondisi ini tidak membahayakan. Daripada dibongkar ganti pompa oli, atau periksa botolannya, mending pakai saja dulu.

From: noer dono

Sent: Monday, March 10, 2008 11:11 AM

Subject: kijang SGX 1996 to be continued

Makasih Bung Martin untuk pencerahannya ! Tetapi untuk kondisi mesin yang seperti itu dalam jangka waktu yang lama, apakah tidak mempengaruhi komponen yang lain ? Karena kemungkinan mobil ini masih saya pakai sampai 5 tahun kedepan. Apakah biaya untuk membongkar dan mengganti pompa olie cukup mahal ? kalau bisa tolong info besar biaya yang dikeluarkan. Karena kalau setiap pagi mendengar suara mesin seperti itu agak risih ditelinga ( saya orangnya agak eman sama kendaraan ) mendingan keluar uang untuk perawatan supaya hasilnya memuaskan .Untuk info saja, mobil ini dipakai hanya hari minggu dan kalau ada kepentingan keluarga (1 minggu <>

Jawab:

Coba kunjungi lagi bengkel Toyota. Soal bunyi dari jauh saya hanya bisa kira kira, teknisi di lapanganlah yang paling tahu. Pengalaman saya selama ini, belum pernah tau Kijang ganti pompa oli, awet. Bunyi itu lebih disebabkan oleh lifter tidak mau segera berputar. Kalau ganti lifter baru juga belum tentu menyelesaikan karena lifter tidak mau berputar bisa disebabkan nok dari noken as tidak bersinggungan secara benar. Perhatikan gambar. Asal mau ragatin (biayai) dan mau dikerjakan bengkel teorinya bisa sembuh. Harga sebuah kenyamanan. Tetapi bunyi itu tidak merusak bagian mesin lainnya, paling 20 tahun lagi lifternya retak atau malah hilang dengan sendirinya.

Soal oli, kalau dalam waktu 6 bulan belum mencapai 5000 km, yah disarankan mengganti oli baru saja. Alasannya selama 6 bulan sudah banyak oksidan dan jenderung asam. Memakai oli mesran XP sudah betul dan cocok untuk Kijang Super 96.

Sunday, 20 April 2008

MENGEMUDI MALAM HARI

Akibat padatnya lalu lintas di jalan raya, apalagi pada hari libur akhir tahun atau masa lebaran seperti sekarang ini, menge­mudikan mobil diperlukan extra hati-hati. Banyak pengemudi memi­lih malam hari untuk sampai ke tempat tujuan. Panasnya matahari, asap knalpot dan pola- tingkah laku tidak mau tau sebagian pengemudi pada siang hari menyebabkan mengemudikan mobil pada siang hari sangat melelahkan.

Disamping alasan di atas, sebenarnya para pengemudi tua di tempo doeloe senang mengemudikan mobilnya pada malam hari. Alasannya sih bukan karena padatnya lalu lintas tetapi biar mesin tidak panas dan lebih hemat bahan bakar. Syah-syah saja kedua alasan diatas. Ada untung ada ruginya. Kalau mau jalan pada malam hari yang jelas mengubah ritmi hidup. Dari kebiasaan tidur pada malam hari menjadi bekerja pada malam hari dan ini tentu harus ada perhatian khusus.

Desember 1990 penulis mengikuti suatu hajat di Jakarta. Berangkat dari Yogyakarta malam Sabtu dan pulang pada Minggu siang setelah pesta. Hari Minggu mulai jam 4 pagi sudah mengantar calon mempelai ke salon. Sesudah itu menyetir mobil dari Jalan Gajahmada ke Restoran yang jalannya macet, tempat pesta diadakan. Sampai saat itu sih masih biasa-biasa saja. Rasa capek mulai timbul seusai pesta, di mana harus saling tunggu sehingga mobil baru meninggalkan Jakarta sekitar jam 4 sore. Perjalanan ke Yogyakarta terasa agak ringan setelah memasuki tol Jagorawi.

Hujan yang terus menerus dan perjalanan ke Punjak berpapasan dengan penduduk Jakarta yang pulang dari berlibur menyebabkan perjalan lamban dan baru tiba di tanjakan Ngakkrek tengah malam. Celakanya ada truck raksasa pengangkut pasir yang macet sehingga memacetkan lalu-lintas. Beberapa kali mobil seperti merayap dan lebih sering berhenti. Rasanya mulai lelah, pada suatu saat mobil bisa bebas dan kecepatan sekitar 20 km/jam. Sekonyong-konyong timbul suara ramai ban mobil keluar dari jalur aspal. Keadaan itu
demikian tiba-tiba, seandainya mau terjadi kecelakaan maka beberapa detik ini sudah cukup fatal.

Berita yang sering kita baca dari koran, lebih sering kece­lakang pada malam hari disebabkan oleh ngantuk. Berikut ini ada beberapa kiat yang kiranya berguna bagi pengemudi yang belum sering berjalan pada malam hari.

Persiapkan mobil sebaik-baiknya terutama lampu penerangan dan tekanan angin ban. Jangan menggunakan lampu yang terlalu terang umpamanya diatas 100 watt karena hal ini mengilaluan mobil yang berlawanan arah, cukup dengan lampu 75/90 watt. Setelah melewati daerah hujan, gunakan lap untuk membersihkan kaca lampu, supaya sinarnya bagus.

Kalau rencana berangkat jam 11 malam atau lebih, usahakan supaya mengemudi istirahat tidur, sebaiknya sampai nyenyak. Karena kalau bisa nyenyak 1 atau 2 jam itu sudah cukup untuk perjalanan sampai pagi. Mencuci muka, makan dan minum ringan sangat bermanfaat, jangan makan dengan menu klas berat, malah bisa mengantuk lagi. 1 botol Lipovitan atau 3 sendok madu dicam­pur dengan air segar sangat mendukung pengemudi tetap segar
bugar.

Rasa ngantuk bisa datang sesewaktu. Biasanya dimulai dari kelopak mata yang yang cenderung menutup mata dan tengkuk mulai pegal-pegal ringan. Kalau sudah seperti ini jangan meneruskan perjalanan. Istiratlah barang sebentar. Mantan pengemudi pengala­man angkatan tahun lima-puluhan menasehati: Kalau terasa ngantuk jangan turun dari mobil. Parkirlah mobil di tempat yang amam seperti depan kantor Polisi (pengalamam penulis, Bapak Polisinya sangat ramah).

Tengkurapkan kepala ke stir mobil atau stel sanda­ran kursi supaya bisa tidur. Pasti Anda akan tertidur. Sesudah itu cuci muka dan silahkan teruskan perjalanan karena ngantuknya sudah terobati. Mengapa tidak boleh turun berjalan? Menurutnya, kalau kita turun berjalan, ngantuknya sepertinya hilang dan dia akan datang lagi dengan serangan yang lebih hebat. Jangan menghilangkan rasa ngantuk, merangsang hidung dengan bulu ayam sehingga bersin. Obat yang paling mujarab hanya tidur/istirahat.

Selama perjalanan coba ada suasana santai dan gembira seper­ti menyanyi bersama bahkan sebaiknya ada yang terus mengajak bicara dengan pengemudi. Makanan ringan yang tidak berminyak termasuk buah apel sangat bermanfaat bagi pengemudi.

Saat yang sangat mempengaruhi mata adalah saat matahari menjelang terbit dan setelah terbenam pada sore hari. Mata membu­tuhkan waktu untuk penyesuaian. Kurangi kecepatan sampai terbiasa dengan situasi ini.

Anda akan kehilangan patokan pada jalan yang sudah tidak ada garis tengah, seiring dengan sinar mobil dari depan yang menyi­laukan. Keadaan seperti ini satu-satunya patokan adalah perhatikan batas jalan sisi luar, lirikkan mata ke bagian itu dan kurangi kecepatan , dengan demikian agak terhindar dari ketegangan.

Thursday, 17 April 2008

CATATAN UNTUK BENGKEL

Belum lama berselang, di harian KOMPAS dalam ruang Redaksi yang terhormat, pembacanya keluhkan keteledoran tukang cuci mobil pada salah satu bengkel di Jakarta. Ban mobil lepas saat mobil sedang melaju, mengelinding meninggalkan mobil. Untung kejadian itu terjadi di jalan yang sepih. Pembaca dapat memba­yangkan, apa yang bakal terjadi kalau kejadian ini terjadi di jalan yang ramai atau kalau di Yogyakarta di ring-road Utara. Mungkin suatu kecelakaan bakal terjadi.

Biasanya mobil dicuci tanpa melepaskan ban dari roda. Namun akhir akhir ini gencar diperkenalkan cuci mobil dengan melepaskan ban sehingga kotoran yang tersembunyi dibelakang ban dapat diber­sihkan. Cara ini bagus tetapi jangan lupa mengeraskan kembali baut roda.

Tanggal 28 April 1993 ada lagi celaan pembaca kepada sebuah bengkel di daerah Kebayoran Baru, juga lewat koran. Mobil yang semula hanya akan servis biasa maksudnya ganti oli dan Tune Up Mesin terpaksa menginap di bengkel. Berangkat ke bengkel tidak ada hal yang luar biasa, sekarang malah tidak bisa pulang ke rumah karena mogok. Kesal karena sudah ada janji masih harus membayar igniter yang ratusan ribu rupiah. Kesabarannyapun habis.

Disamping dua contoh di atas bengkel-bengkel memiliki banyak pengalaman akibat ketidak cermatan dari para pekerjanya. Berikut ini ada 2 contoh lain:

Seorang pemilik sedan yang kurang faham akan teknik permobi­lan pernah mengalami hal sebagai berikut. Ia baru membeli sebuah mobil bekas pakai. Untuk meyakinkan dan mencari rasa aman terhin­dar dari mogok maka mobil dibawa untuk servis seluruh yang dirasakan kurang beres oleh bengkel. Mobil sebenarnya tidak ada masalah. Ia minta ganti semua oli dan tune up mesin. Pikirnya karena baru pulang dari bengkel maka segalanya beres, namun apa yang terjadi sesudah itu. Sorenya ia mencoba mobil di Jalan Malioboro. Sekonyong-konyong mesin mogok. Di start hidup lagi tetapi mesin pincang dan ada bunyi seperti knal pot bocor. Mau
berangkat mesin mati lagi. Terpaksa mobil ditarik pulang ke rumah. Oleh seorang teman yang sedikit mengetahui soal mesin motor, kap mesin dibuka. Secara tidak sengaja ia memeriksa busi. Menurutnya, seperti halnya motor maka yang pertama ia amati adalah busi. Agak keheranan ia menyaksikan, semua busi hampir copot, mudah saja memutar dengan tangan. Normalnya, untuk membuka harus menggunakan kunci khusus karena terkancing keras. Setelah semua busi terkancing dengan baik, kunci kontak diputar, jreng mesin hidup kembali. Sejak itu, mobilnya tidak dibawa lagi ke bengkel yang kurang hati-hati tersebut.

Lain pula yang dialami oleh pemilik sebuah truck. Setelah selesai mengganti oli dan filter, mobil dibawa pulang. Belum sampai menempuh 10 Km, sekonyong-konyong lampu indikator oli menyala. Tanpa berpikir lama-lama, mobil diparkir. Betapa terke­jutnya ia karena di sepanjang jalan yang dilalui, ada garis panjang akibat tumpahan oli. Dengan jengkel ia mencela pekerjaan bengkel tersebut. Memang mesin tidak sampai rusak, tetapi dapat dipastikan mesin akan rusak parah kalau lampu indikator mati karena rusak sedangkan oli mesin habis. Mesin akan "terkanc­ing" dan biaya untuk memperbaikinya bisa sampai jutaan rupiah.

Apa yang menyebabkan sehingga oli mesin habis? Setelah diperiksa ternyata, akibat menggunakan oli filter imitasi sehingga karet penyekat pada filter putus.

Dari 4 contoh kekurang hatian pihak bengkel, bisa digolong­kan ceroboh, dua yang disebut terahir tidak terlalu berat akiban­ya. Bisa dilokalisasi. Truck karena sudah sering masuk ke bengkel dan pelanggan lama, bengkel bisa dimaafkan. Bengkel rugi karena kehilangan pemilik sedan, calon pelanggan baru bengkel. Pasti ia juga menceriterakan kepada teman-temannya. Namun yang berakhibat paling buruk dan luas adalah sampai pemilik mobil menggunakan koran. Situasi ini sangat merugikan.

Upaya perbaikan cara kerja harus dilakukan. Kalau tidak, cepat atau lambat, pasti akan ditinggalkan oleh para pelanggan­nya. Itu berarti Bengkel sebagai tempat pekerja mencari nafka ibarat SAWAH LADANGKU akan rusak.

Bagaimana mengatasi hal ini? Jawabannya tentu bagaimana caranya memperbaiki kondisi sumber daya manusianya. Bengkel yang terus menerus memberikan pendidikan dapat menciptakan suatu etos kerja, budaya kerja dan selalu berusaha lebih baik dari kemarin.

Mungkin beberapa saran berikut ini dapat digunakan untuk menjaga hubungan baik antara bengkel dengan pelanggannya.

  1. Hubungan dan suasana kerja yang harmonis dalam pengelolaan bengkel.
  2. Usahakan selalu ada pendidikan yang terus menerus, baik melalui pusat latihan atau lewat diskusi yang dilakukan secara teratur, sehingga mutu pekerjaaan dapat memuaskan pelanggan.
  3. Jujur terhadap pelanggan, kalau rusak katakan rusak tetapi jangan katakan rusak lalu menjadi alasan untuk menguras kantongnya pelanggan sedangkan kerusakan itu akibat kecerobohan montir. Harus berani menerima kerugian sebagai resiko bengkel. Justeru itu menjadi iklan yang efektif.
  4. Kejadian seperti ban lepas umumnya terjadi karena lupa. Saat ban di pasangkan kembali, mobil masih di atas lief yang biasanya baut roda tidak bisa dikencangkan. Saat turun dari lief terus mundur sehingga melupakan kewajiban mengencangkan baut roda. Maka pekerjaan mengecek kembali harus dilakukan. Umpamanya dengan membuat semacam daftar periksa ulang dan harus ada petugasnya. Semacam SOP, Standard Operation and Procedure.
  5. Ingat pelanggan yang kecewa akan mengatakan kekecewaaanya kepada 16 orang lain, kalau dia puas hanya mengatakan pada 5 orang saja.

Wednesday, 16 April 2008

APV ku kok boros……..

From: <teguhtsa@cbn.net.id
To: <martin.teiseran@yahoo.co.id>

Sent: Sunday, March 16, 2008 6:17 PM
Subject: Mohon info soal mesin Suzuki APV

Dear Pak Martin,
Salam kenal dari Jakarta nih. Belum lama ini saya membeli mobil second Suzuki APV tipe GX tahun 2006 dengan odometer sekitar 20.000 km. Awalnya saya kira oke nih mobil. Saya juga jadi tertarik untuk tahu lebih banyak soal mobil ini, terutama soal konsumsi bensin. Yang saya dapatkan dari pemakaian pribadi, bensin untuk dalam
kota sekitar 1:7. Pernah saya coba ke luar kota dan dapat 1:9.. Cara mengendarai saya gigi 1 utk speed hingga 20 km/h, gigi 2 hingga 40 km/h, gigi 3 hingga 60km/h, gigi 4 hingga 80km/h, dan gigi 5 hingga 100km/h. RPM mesin saya jaga di 3000.. Benarkah cara yang saya gunakan ini? Normalkah ini untuk mesin 1500 cc dengan bodi bongsor seperti APV? Soalnya saya pernah ketemu sesama pemakai APV, untuk dalam kota
dia bisa 1:10 dan luar kota 1:12. Padahal miliknya thn 2005 lho.. Saya sudah coba cari di internet pembahasan soal ini tapi belum saya temukan.. Mohon bantuan untuk pencerahannya.. terima kasih sebelumnya..
Salam,
Email baru:
martin.teiseran@yahoo.co.id

Selamat malam
Cara mengemudi Bapak sudah benar, yaitu menjaga agar RPMnya dibawa 3000.
Rasanya
sulit dalam
kota bisa 10 km. Kalau dalam kota bisa 10 km, mestinya keluar
kota 14 km. Membaca apa yang disampaikan pikir saya mestinya APVnya bisa lebih irit, apalagi ada APV lain yang keluar kota bisa dengan 1 liter bensin mencapai 12 km. Coba minta tune up mesin dan kemudian lihat saringan udara kalau kotor ganti saja.

Memang ada perbedaan body APV dan Avanza. APV bodynya besar dan lebih berat dengan sendirinya mengkonsumsi bensin lebih banyak. Kalau 1 liter untuk delapan km, itu sama dengan Kijang EFI 1800 CC, Kijang kapsul. Berat mobil dan bentuk body mempengaruhi mobil. Avanza karena lebih ringan 135 kg, sehingga bisa lebih irit. Dalam kota bisa 10 km/liter dan luar kota bisa 14 km/l. Juga karena mesinnya cuman 1300 cc. Informasi yang saya dengar Avanza 1500 CC juga masih liter rata rata 11 km/liter.

Tuesday, 15 April 2008

Ditinggal Aki Tekort

From: Zulkifli

Sent: Saturday, March 22, 2008 7:09 PM
Subject: Adakah Efek bila power accu dilepas

Salam Sejatera,

Pak Martin, saya bekerja 2 minggu On dan 2 Minggu Off, nah pas pulang Field Break tgl 19 kemaren tunggangan ga bisa di start indicator dipanel saat switch posisi on nyala redup, dan pas distart...ga ada power sama sekali....mati rasa deh......!!!, check tegangan battrey 11,98 Volt indikasi pada battrey black artinya accu memang ga ada power dan butuh dicharger, paralel sama accu tetangga yg kebetulan pake Ivanov....tapi battreynya kecil selalu gagal....pinjem lagi ke yang lainnya selalu gagal......dorong juga gagal......untung aja ada temen yang punya accu yg rada sama NS70.....pas distart tokcer deh langsung nyala......!!! Waduh jadi khawatir nich.....takut kalo lagi jalan battrey tekor...jadi bisa berabe deh......walaupun indikator pada battrey ngak menujukkan "Putih". Dari kejadian ini, sedikit mo tanya nich,.....kalo tuggangan tidur lama.....bila power accu dilepas apa ada efek gak ya pada ECU atau Engine secara keseluruhan, mohon pencerahannya.....!!!Atas perhatian dan Bantuannya saya ucapkan terimakasih.
Salam,
Zulkifli

2008/3/22 Martin T Teiseran <martin.teiseran@yahoo.co.id>:
Selamat malam pak Zulkifli

Kalau aki ditinggal tidak di pakai memang seperti itu, namun juga tergantung pada umur aki. Aki baru mungkin bisa bertahan 1 bulan akan tetapi ia akan bergerak menurun seiring dengan usia aki. Normalnya aki berusia 2 sampai 2.5 tahun. Saran saya mending kalau pergi salah satu kepala aki dilepas. Kalau pulang coba start, kalau tidak bisa, saran saya beli adaptor ukuran 5 atau 10 Ampere pakai untuk chas. Ketika chas kepala aki dilepas saja.
Salam hangat saya
From: Zulkifli Sent:
Sunday, March 23, 2008 12:23 AM
Subject: Re: Adakah Efek bila power accu dilepas
Selamat Malam juga Pak Martin,

Aduh,terimakasih banyak atas jawabannya Pak....saya pengguna Hyundai santa fe ('02 ) ...proses tekornya accu sejak hari sabtu, tgl 15 maret kemaren...pas dihidupin oleh istri saya gak bisa start....saya balik hari kamis....dan selama beberapa hari itu accu memeng tekor gak ada power sama sekali....dan pas saya pinjem ke tetangga yg speknya sama start ga ada masalah dan saya bawa keliling juga ga ada masalah......artinya memang gak ada pengaruh ya ke ECU....saat power diputus untuk beberapa lama.......cuma khawatir dan was2 saja sebab ada beberapa temen yg menasehatkan nanti ECUnya reset katanya.......!!!Kalo ke Engine juga gak ada maslah ya Pak Martin.....??? Mohon maaf nih ngerepotin ya.....!!
Selamat malam dan sekali saya ucapkan terimakasih.
Salam,

2008/3/23 Martin T Teiseran <martin.teiseran@yahoo.co.id>:
Selamat siang Pak Zulkifli

Soal aki dilepas memang ada mobil yang alergi. Saya pernah tahu, Lexus karena dilepas malah tidak bisa star. Karena memori sekuritinya terhapus. Biasanya pada mobil mewah papan atas. Kalau bangsa Kijang dan Hyundai santa fe saya pikir kok tidak apa apa. Juga aki tidak habis sama sekali bukan? Salam untuk keluarga, isteri dan anak anak

Salam hangat saya

From: Zulkifli
Sent:
Sunday, March 23, 2008 1:30 PM
Subject: Re: Adakah Efek bila power accu dilepas
Dear Pak/ Om Martin,

Aduh terimakasih banyak
Om atas pencerahannya, sangat membantu buat saya.
Semoga Berkah dan lindungan selalui menyertai Om Martin sekeluarga, amin....!!
Biar pahalanya semakin menyebar, pengalaman ini saya sharing juga ke blog saya
Om, mohon izin sudilah kiranya merestui sharing saya tersebut.

Peace,
Zulkifli

http://konefly.multiply.com/journal/item/14/Power_Accu_dilepas_adakah_efeknya_ke_ECU

Monday, 14 April 2008

Bunyi Bunyi Pada Stir




From: narendra airlangga
To: martin.teiseran@yahoo.co.id

Sent:
Monday, March 24, 2008 9:29 AM

Subject: tanya kaki-kaki

Pak Martin, saya ingin bertanya. saya menggunakan Kia Visto '01, kilometer 80 ribu.saya berdomisili di Surabaya kemudian di pindah Jakarta.karena kuliah di Surabaya, saya sering Jakarta Surabaya pp. Belakangan pada kaki kaki depan Visto saya mendengar bunyi2 "tek,tek" Setelah saya cek di dua bengkel Kia surabaya, dikatakan bahwa ball joint telah waktunya diganti.namun karena stok tidak ada, saya harus tunggu beberapa hari, sedangkan saya harus berangkat ke Jakarta segera.
Setelah di Jakarta, saya tanyakan pada satu bengkel Kia, saya dapat laporan bahwa ball joint baik2 saja, dan bunyi2 tsb hanya karena suara karet karet yang aus. Namun setelah diganti pun tetap saja suara itu ada meskipun frekuensinya lebih berkurang.

Pertanyaan saya, sebenarnya apa sih gejala2 ball joint rusak, dan apa akibatnya?

Jawab dari : Martin T Teiseran
Terkirim: Senin, 24 Maret, 2008
18:35:09
Topik: Re: tanya kaki-kaki

Suara ball joint atau tie rod bunyi lebih keras, seperti tuk tuk tuk dan terjadi semakin keras kalau melewati jalan rusak berluang atau kriting. Saya perkirakan bunyi itu disebabkan oleh join dari steering dan rack end yang dekat ke roda. Joint itu berada antara roda kemudi dengan as yang ke rack stir. Kemudian bisa juga karena rack end sudah aus. Ini sudah beberapa kali saya ulas di blpg ini. Maaf mungkin penjelasannya kurang memuaskan. Soal bunyi agak sulit, agak terbantu kalau mendengarkan langsung.

Salam hangat saya

Narendra :
Atas tanggapannya saya ucapkan terima kasih. Tidak apa apa pak, saya mengerti koq. kalo masalah suara ini memang tdk mudah kalo tdk dengar langsung. saya hanya ingin mencari side opinion saja, krn pendapat 2 bengkel di sby berbeda dgn pendapat bengkel jkt, pdhl sama2 kia. yang di sby bilang ball join sudah oblak, yg jkt bilang tdk.

1 pertanyaan lagi pak, apakah perbedaan tie rod itu dgn ball joint, krn saya sampai skrg tdk tahu ball join spt apa, krn saya lihat di internet gambarnya mirip dgn tie rod.
terima kasih